Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Rabu, 27 Maret 2013

Hakikat Bahasa dan Belajar bahasa indonesia

1 komentar


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tahan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Dalam kesempatan ini kami, ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang – orang yang langsung atau tidak telah terlibat dalam kelancaran penulisan karya tulis ini.
Karya tulis ini bertujuan agar kita dapat memahami Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Strategi Pembelajaran Bahasa.
Demikian yang dapat kami sampaikan atas segala kekurangan dalam tulisan ini kami mohon maaf sebesar – besarnya.























DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                       ………………………………………………………………i
DAFTAR ISI              ……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
a.    Latar belakang          ………………………………………………………………1
b.    Rumusan masalah    ………………………………………………………………1
c.     Tujuan                        ………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN
a.    Hakikat Bahasa                    ………...…………………………………...………2
b.    Belajar Bahasa                      ………………………………..……………………2
c.     Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa           ………………….………………...5
d.    Contoh Penerapan Teknik Penyajian Dalam Strategi Pembelajaran..……6

BAB III PENUTUP
a.    Kesimpulan               ………………………………………………………..……10
b.    Saran              ………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA                        ……………………………………………………………..11






















BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Penulisan kata dalam sastra indonesia adalah penting  merupakan dasar atau fondasi bagi kelangsungan suatu bangsa atau Negara, hal ini dapat ditunjukan dengan beberapa indikasi, yaitu:
1.      Kata depan : di, ke, dan dari  Dengan pengabungan kata depan  maka tulisan kita akan menjadai lebih baik.
2.      Deanga imbuhan ditambah bentuk dasarnya akan menghasilkan turunan yang dipakai sebagai istilah. 
3.      Unsure serapan dalam perkembangnya, bahasa Indonesia yang menyerap unsure dari berbagai bahasa lain. 
Dari beberapa faktor diatas, dapat diketahui bahwa penulisan kata merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan, bagaimana caranya agar dalam penulisan kata yang baik dan benar.

B.     RUMUSAN MASALAH

Untuk mempermudah penulis dalam memberikan sedikit pemaparan karya ilmiah    tentang hakikat bahasa dan belajar bahasa dan strategi pembelajaran  bahasa.
  1.  Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandungt beberapa sifat yakni sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif.
  2. Belajar merupakan perubahan prilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman.
  3. Strategi pembelajaran bahasa adalah menguasai tehnik-tehnik penyajian atau metode mengajar.


C.      TUJUAN

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis mempunyai tujuan:
1.      Sebagai salah satu tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.      Sebagai pembelajaran membuat Makalah.
3.      Agar penulis mengetahui pentingnya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang baik.







BAB II
PEMBAHASAN


Hakikat Bahasa dan Belajar Bahasa
A.  Hakikat bahasa
1.   Pengertian bahasa
Manusia merupakan mahluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Bahasa yang dalam bahasa inggrisnya disebut language berasal dari bahsa latin yang bearti”lidah”. Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni, systematik, mana suka, ujar, manusiawi dan komunikatif. Disebut sistematik karena  bahasa diatur oleh system.

2.   Bentuk dan makna
Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat terbagi atas dua unsur, yakni bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Bentuk merupakan bagian yang dapat diserap oleh unsure panca indra (mendengar atau membaca). Bagian ini terdiri dua unsur, yaitu unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsure segmental secara hierarkis dari segmen yang paling besar sampai segmen yang paling kecil, yaitu wacana, kalimat, frasa, kata, morfem, dan fonem. Unsure suprasegmental terdiri atas intonasi. Unsure-unsur inonasi adalah : tekanan, (keras, lembut ujaran), nada (tinggi rendah ujaran), durasi (panjang pendek waktu pengucapan), perhentian (yang membatasi arus ujaran).
Makna adalah isi yang terkandung dalam bentuk-bentuk diatas. Sesuai dengan urtan bentuk dari segmen yang palin besar sampai segmen yang terkecil, makna pun dibagi berdasarkan hierarki itu, yaitu makna morfemis (makna imbuhan), makna leksikal (makna kata) dan makna sintaksis (makna frasa, klausa, kalimat) serta makna wacana yang disebut tema.

3.   Fungsi bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
a.    Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbale balik antara        
anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
b.    Fungsi eksfresi, diri yaitu untuk menyalurkan perasaan, sifat, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembicaraan.
c.     Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat.
d.    Fungsi control social, bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

Fungsi khusus bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus yang  sesuai dengan kepentijgan bangsa Indonesia, fungsi itu adalah sebagai berikut:
a.      Alat untuk menjalankan administrasi Negara.
b.      Alat pemersatu berbagai suku yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
c.      Wadah penampung kebudayaan. Semua ilmu pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan diperdalam dengan mempergunakan bahasa Indonesia sebagai medianya.
4.   Ragam bahasa
Dengan dasar ini ragam bahasa dapat dibedakan atas:
a.      Ragam ilmiah, yaitu ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, tulisan-tulisan ilmiah.
b.      Ragam popular yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan dalam tulusan popular.
Ragam bahasa dapat digolongkan menurut sarana dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan. Makna ragam lisan diperjelas dengan intojasi, yaitu tekanan, nada, tempo suara dan perhentian. Sedangkan pengunaan ragam tulisan dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat, dan tanda baca.
Ragam bahasa dari sudut pendidikan dapat dibagi atas bahasa baku dan bahasa tidak baku. Ragam baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap dibandingkan dengan ragam tidak baku. Ciri ragam bahasa baku adalah a, memiliki sifat kmatapan dinamis artinya konsisten dengan kaidah dan aturan yang tetap, b, memiliki sifat kecendikian, c, bahasa baku dapat mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.

A.  Belajar Bahasa
Belajar merupakan perubahan prilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar juga merupakan kegiatan yang kompleks. Artinya didalam proses belajar tedapat berbagai kondisi yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi eksternal dan kondisi internal.


1.    Factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa
Kondisi eksternal adalah factor diluar diri murid, seperti lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga, orang tua, masyarakat. Kondisi eksternal terdiri dari 3 prinsip belajar, yaitu (a) memberikan situasi atau materi yang sesuai dengan respon yang diharapkan, (b) pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat,(c) penguatan respon yang tepat untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.
Kondisi internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas (a) moltivasi poositif dan percaya diri dalam belajar, (b) tersedia materi yang memadai untuk memancing aktivitas siswa, (c) adanya strategi dan aspek – aspek jiwa anak.
Factor eksternal lebih banyak ditangani oleh pendidik, sedangkan factor internal dikembangkan sendiri oleh para siswa dengan bimbingan guru.
2.    Jenis Keterampilan dan Perilaku dalam Proses Belajar Bahasa
Belajar bahasa pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Keterampila – keterampilan tersebut dibedakan antar perilaku internal dan perilaku eksternal.
Keterampilan yang paling sederhana adalah keterampilan mekanis berupa hafalan atau ingatan. Murid menghafal dan mengingat bentuk-bentuk bahasa yang palin sederhana yang paling kompleks. Misal, dimulai dengan mendengar beberapa kosakata baru, membaca suku kata, kelompok kata, dan kalimat.
Keterampilan tahap berikutnya adalah pengetahuan berupa demonstrasi pengetahuan tentang fakta kaidah tentang bahasa yang dipelajari. Jenis perilaku yang internal (reseptif) kedua adalah pengenalan (metacognitif)
Tahap ketiga adalah keterampilan transfer. Murid menggunakan pengetahuan dalam situasi baru. Penerapan kaidah yang disesuaikan dengan konteks bahasa yang dihadapi.
Tahap keempat adalah komunikasi. Penggunakan bahasa yang dipelajari sebagai sarana komunikasi.
Mulailah dengan pertanyaan yang sederhana, misalnya apakah kelas kita sudah bersih? Biarkan mereka secara bertahap menanggapi pertanyaan ini anda tidak perlu tergesa-gesa memperbaiki kosakata atau kaidahnya.
Perilaku eksternal tahap ini adalah ekspresi diri. Murid menggunakan bahasa secara lisan atau tertulis untuk menyatakan dirinya, menyatakan gagasan atau ide. Murid membuat karangan sederhana, cerpen, novel, kisah sampai dengan karangan yang berbentuk karya tulis dan karya ilmiah atau pidato.
     Tahap kelima adalah kritik. Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi karangan atau karya tulis untuk maupun lisan. Perilaku sikap ini adalah analisis. Factor internal, seperti motivasi belajar anak perlu di rangsang.
Fungsi khusus bahasa Indonesia, yaitu (1) alat menjalankan administrasi Negara, (2) alat pemersatu, (3) wadah penampung kebudayaan.
Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman.
Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman belajar dipengaruhi oleh factor – factor internal.

Strategi Pembelajaran Bahasa
A.  Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa
Salah satu unsure dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik – teknik penyajian atau metode mengajar. Bila anda akan membimbing murid dalam belajar maka anda perlu mengenal dan menguasai teknik penyajian. Selain itu, anda perlu mengenal dan menguasai teknik penyajian. Selain itu, anda perlu memahami karakteristik setiap teknik penyajian.
Anda perlu menengetahui beberapa ciri metode mengajar yang baik, yaitu :
v  Mengundang rasa ingin tahu murid.
v  Menantang murid untuk belajar
v  Mengaktifkan mental, fisik, dan psikis murid.
v  Memudahkan guru.
v  Mengembangkan kreativitas murid; dan
v  Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.

Beberapa metode yang perlu dikuasai guru dalam mengatur strategi pembelajaran bahasa, yaitu :
v  Diskusi
v  Inkuiri
v  Sosiodarma atau bermain peran
v  Tanya-jawab
v  Penugasan
v  Latihan
v  Bercerita
v  Pemecahan masalah
v  Karya wisata

B.  Contoh Penerapan Teknik Penyajian Dalam Stategi Pembelajaran Bahasa
Beberapa teknik penyajian akan dijelaskan di sini.

1.   Teknik Diskusi
Tujuan penggunaannya teknik diskusi agar siswa dapat :
a.    Mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah.
b.    Menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar.
c.     Menghargai pendapat orang lain.
d.    Berfikir kreatif dan kritis.

Dalam teknik diskusi siswa dilatih untuk :
a.    Merumuskan masalah
b.    Menetapkan tema pembicaraan
c.     Menyampaikan pendapat dengan bertanggung jawab
d.    Menghargai pendapat orang lain
e.    Menarik kesimpulan
f.     Menyusun laporan diskusi
Contoh pelaksanaan teknik diskusi
Kelas                    :  5-6
Tujuan                  : Anak dapat mencari penyelesaian masalah melalui diskusi
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat melaksanakan diskusi.

Langkah – langkah pembelajaran
1.    Guru menyampaikan kartu masalah untuk setiap kelompok. Setiap kelompok siswamemperoleh satu kartu masalah.
2.    Guru membagi siswa atas beberapa kelompok dan menetapkan siapa yang akan menjadi moderator, dan siapa menjadi penulis.
3.    Guru memberi petunjuk cara mereka berdiskusi.
4.    Murid membaca kartu masalah
5.    Guru mendampingi murid – murid dalam diskusi.
6.    Murid mengakhiri diskusi dan menulis jawaban masalah.
7.    Setiap kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusi.
8.    Guru mengakhiri kegiatan dengan member penegasan dan kesimpulan serta penguatan beberapa pujian dan penghargaan.

2.   Inkuiri
Inkuiri adalah suatu cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan kelas yang dapat dilakukan dengan cara murid – murid diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga ia dapat menemukan cara penyelesaiannya.
Tujuan teknis inkuiri
a.    Membentuk dan mengembangkan rasa percaya diri
b.    Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri
c.     Mengembangkan bakat dan kecakapan individu
d.    Memberi siswa kesempatan untuk belajar sendiri
e.    Mendorong murid memperoleh informasi

Dengan teknik inkuiri ini siswa dilatih untuk “
a.    Menyusun rencana kegiatan
b.    Menentukan sasaran kegiatan
c.     Menentukan target kegiatan
d.    Berkomunikasi dengan orang lain
e.    Mencari sumber informasi
Berikut adalah contoh pelaksanaan teknik inkuiri yang dapat diterapkan untuk siswa SD
Kelas                    : 5-6
Tujuan                  : Anak dapat mencari informasi tentang sesuatu hal
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat melakukan wawancara
Langkah – langkah pembelajaran
1.    Guru memperdengarkan teks wawancara sebagai contoh
2.    Murid – murid dilibatkan dalam rencana mewawancarai dan informasi apa yang ingin mereka ketahui.
3.    Murid menyusun pertanyaan untuk wawancara sebelumnya guru merencanakan mengundang nara sumber ke kelas atau sebaliknya murid – murid serta berkelompok mendatangi nara sumber.
4.    Murid berbagi tugas dalam kelompoknya.
5.    Setelah wawancara selesai murid menyusun laporan

3.   Sosiodrama dan Bermain Peran
Teknik sosiodrama dan bermain peran adalah agar siswa dapat :
a.    Memahami perasaan orang lain
b.    Menempatkan diri dalam situasi orang lain
c.     Mengerti dan menghargai perbedaan pendapat

Dalam sosiodrama dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berlatih :
a.    Menjiwai peran yang dimainkan
b.    Mengemukakan pendapat
c.     Memecahkan masalah bersama
d.    Menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa dan
e.    Bersosialisasi dengan lingkungan
Berikut adalah contoh pelaksanaan sosiodrama
Kelas                    : 1, 2, 3
Tujuan                  : Siswa
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat bermain peran
Langkah – langkah pembelajaran :
a.    Tugaskan untuk tiap kelompok memerankan dua orang tokoh.
b.    Salah satu kelompok memerankannya didepan kelas, murid – murid lain menanggapi.
c.     Guru member tanggapan terhadap hasil kegiatan bermain peran atau sandiwara boneka.


4.   Teknik Tanya-jawab
Tanya jawab adalah suatu teknik untuk member motivasi para murid agar timbul keberaniannya untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah sebagai berikut ;
a.    Siswa dapat mengerti dan mengingat kembali materi yang dipelajari, didengar atau dibaca.
b.    Siswa dapat berfikir secara kronologis atau runut.
c.     Siswa dapat mengetahui taraf pengetahuan dan pemahamannya.
d.    Siswa dapat memahami bacaan.

Dalam Tanya jawab siswa berlatih :
a.    Merumuskan pertanyaan
b.    Menyebutkan fakta
c.     Menyampaikan opini atau tanggapan
d.    Mengungkapkan kembali uraian secara runut
e.    Menggunakan kata Tanya
f.     Bersikap kritis

Contoh pelaksanaan Tanya jawab
Kelas                    : 2-3
Tujuan                  : Siswa dapat menulis
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat menulis deskripsi
Saran                    : gambar ruangan dalam sebuah rumah

Langkah – langkah pembelajaran
1.    Guru membagikan sehelai gambar ruangan yang memperlihatkan gambar ruang tamu.
2.    Guru mengajukan pertanyaan, seperti berikut ini :
a.    Ruangan apa ini ?
b.    Barang – barang apa saja yang terlihat digambar ini ?
c.     Berapa jumlah meja diruangan ini ?
d.    Terbuat dari apa benda ini ?
e.    Apa warna kursi di ruana tamu ini ?
f.     Ruangan tamu harus bersih tidak ?
g.    Mengapa harus bersih ?
3.    Murid menulis jawabannya pada buku tulisnya sehingga tersusun tulisan deskripsi ruang tamu.


Siswa berlatih membuat pertanyaan
1.    Seorang murid diminta ke depan kelas dan merahasiakan benda yang akan diterka teman – temannya.
2.    Guru meminta murid menerka dengan cara bertanya, misalnya berikut ini
a.    Apa benda itu alat tulis ?
b.    Jawaban : Ya
c.     Apakah bentuk ujungnya runcing ?
d.    Jawaban : Tidak !
e.    Apakah bisa untuk menulis buku ?
f.     Jawaban : Tidak !
     Berikut ini, anda dapat mempelajari beberapa teknik penyajian yang dapat di terpakan di kelas tinggi.
1.    Pembelajaran : menceritakan kembali puisi dengan kata – kata sendiri.
Langkah – langkah pembelajrannya adalah sebagai berikut :
a.    Menyimak puisi
b.    Meniru pembicaraan puisi
c.     Membac puisi dalam hati
d.    Mengidentifikasikan kata – kata sukar
e.    Memahami isi karik demi larik dan bait demu bait
f.     Menjawab pertanyaan mengenai puisi
g.    Menentukan gagasan isi puisi
h.    Menyusun isi puisi dengan bahasa sendiri.

2.     Pembelajaran : membaca petunjuk
Langkah – langkah pembelajaran
Sebelumnya anda menugaskan siswa membawa brosur, label, denah jalan.
a.    Mencermati iklan, brosur, atau label obat, kosmetik atau denah jalan
b.    Membaca label obat secara bergantian
c.     Menjawab pertanyaan guru, misal :
v  Petunjuk apa yang kamu baca
v  Obat apa ?
v  Untuk siapa obat tersebut ?
v  Sekali minum berapa sendok ?
v  Pada label tertulis efek sampingan, apa artinya ?
v  Mengapa di tulis efek samping ?
v  Apa akibatnya apabila minum obat itu ?










BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
Strategi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Salah satu unsure dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik – teknik penyajian atau metode mengajar.
a.    Beberapa teknik penyajian dalam pembelajaran bahasa, yaitu :
v  Diskusi
v  Inkuiri
v  Sosiodrama atau bermain peran
v  Tanya-jawab
v  Penugasan
v  Latihan
v  Bercerita
v  Pemecahan masalah
v  Karya wisata
Ciri – cirri penggunaan metode pembelajaran itu baik, apabila semua kegiatan pembelajaran dapat :
v  Mengundang rasa ingin tahu murid
v  Menantang murid untuk belajar
v  Mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid
v  Memudahkan guru
v  Mengembangkan kreativitas murid
v  Mengembangkan pemahaman ,urid terhadap materi yang dipelajari.


B. Saran
Sesuai dengan harapan kami, khususnya saran untuk lembaga maupun mahasiswa.
Lembaga di harapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan perkuliahan. Lembaga juga dapat membimbing mahasiswanya dalam pembuatan karya tulis atau makalah khususnya seperti makalah penulisan kata yang kami buat ini yang masih banyak terdapat kekurangan baik dalam materi maupun dalam penulisan.
Di harapkan bagi mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan intelektualnya dengan membaca buku – buku dan khususnya materi penulisan kata Bahasa Indonesia yang kami buat ini.
Di harapkan kepada pembaca untuk mencari lebih dalam lagi tentang materi penulisan kata Bahasa Indonesia yang kami tulis dalam karya tulis ini. Karena karya tulis yang kami buat ini masih terdapat kekurangan dari segi tulisan maupun materi, dengan cara mencari buku – buku yang relevan.

1 komentar: