Hakikat Bahasa dan Belajar bahasa indonesia
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Tahan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Dalam kesempatan ini kami, ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada orang – orang yang langsung atau tidak telah terlibat dalam
kelancaran penulisan karya tulis ini.
Karya tulis ini bertujuan agar kita dapat memahami Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia dan Strategi Pembelajaran Bahasa.
Demikian yang dapat kami
sampaikan atas segala kekurangan dalam tulisan ini kami mohon maaf sebesar –
besarnya.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang ………………………………………………………………1
b. Rumusan masalah ………………………………………………………………1
c. Tujuan ………………………………………………………………1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Hakikat Bahasa ………...…………………………………...………2
b. Belajar Bahasa ………………………………..……………………2
c. Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa ………………….………………...5
d. Contoh Penerapan Teknik Penyajian Dalam
Strategi Pembelajaran..……6
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan ………………………………………………………..……10
b. Saran ………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..11
BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penulisan kata dalam
sastra indonesia adalah penting
merupakan dasar atau fondasi bagi kelangsungan suatu bangsa atau Negara,
hal ini dapat ditunjukan dengan beberapa indikasi, yaitu:
1.
Kata
depan : di, ke, dan dari Dengan
pengabungan kata depan maka tulisan kita
akan menjadai lebih baik.
2.
Deanga
imbuhan ditambah bentuk dasarnya akan menghasilkan turunan yang dipakai sebagai
istilah.
3.
Unsure
serapan dalam perkembangnya, bahasa Indonesia yang menyerap unsure dari
berbagai bahasa lain.
Dari beberapa faktor
diatas, dapat diketahui bahwa penulisan kata merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan, bagaimana caranya agar dalam penulisan kata yang baik
dan benar.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah
penulis dalam memberikan sedikit pemaparan karya ilmiah tentang hakikat bahasa dan belajar bahasa
dan strategi pembelajaran bahasa.
- Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandungt beberapa sifat yakni sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif.
- Belajar merupakan perubahan prilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman.
- Strategi pembelajaran bahasa adalah menguasai tehnik-tehnik penyajian atau metode mengajar.
C. TUJUAN
Dalam penyusunan karya ilmiah ini
penulis mempunyai tujuan:
1.
Sebagai
salah satu tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.
Sebagai
pembelajaran membuat Makalah.
3.
Agar
penulis mengetahui pentingnya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang
baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat
Bahasa dan Belajar Bahasa
A. Hakikat
bahasa
1. Pengertian
bahasa
Manusia
merupakan mahluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Bahasa yang
dalam bahasa inggrisnya disebut language berasal dari bahsa latin yang
bearti”lidah”. Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan
yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung
beberapa sifat yakni, systematik, mana suka, ujar, manusiawi dan komunikatif.
Disebut sistematik karena bahasa diatur
oleh system.
2. Bentuk
dan makna
Bahasa
yang digunakan sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat terbagi atas
dua unsur, yakni bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Bentuk merupakan bagian
yang dapat diserap oleh unsure panca indra (mendengar atau membaca). Bagian ini
terdiri dua unsur, yaitu unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsure
segmental secara hierarkis dari segmen yang paling besar sampai segmen yang
paling kecil, yaitu wacana, kalimat, frasa, kata, morfem, dan fonem. Unsure
suprasegmental terdiri atas intonasi. Unsure-unsur inonasi adalah : tekanan,
(keras, lembut ujaran), nada (tinggi rendah ujaran), durasi (panjang pendek
waktu pengucapan), perhentian (yang membatasi arus ujaran).
Makna
adalah isi yang terkandung dalam bentuk-bentuk diatas. Sesuai dengan urtan bentuk
dari segmen yang palin besar sampai segmen yang terkecil, makna pun dibagi
berdasarkan hierarki itu, yaitu makna morfemis (makna imbuhan), makna leksikal
(makna kata) dan makna sintaksis (makna frasa, klausa, kalimat) serta makna
wacana yang disebut tema.
3. Fungsi
bahasa
Bahasa
sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi informasi, yaitu untuk
menyampaikan informasi timbale balik antara
anggota keluarga ataupun
anggota-anggota masyarakat.
b. Fungsi eksfresi, diri yaitu untuk
menyalurkan perasaan, sifat, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan
pembicaraan.
c. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu
untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat.
d. Fungsi control social, bahasa berfungsi
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Fungsi khusus bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus yang sesuai dengan kepentijgan bangsa Indonesia,
fungsi itu adalah sebagai berikut:
a. Alat untuk menjalankan administrasi
Negara.
b. Alat pemersatu berbagai suku yang
memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
c. Wadah penampung kebudayaan. Semua ilmu
pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan diperdalam dengan mempergunakan
bahasa Indonesia sebagai medianya.
4. Ragam
bahasa
Dengan
dasar ini ragam bahasa dapat dibedakan atas:
a. Ragam ilmiah, yaitu ragam bahasa yang
digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, tulisan-tulisan ilmiah.
b. Ragam popular yaitu bahasa yang digunakan
dalam pergaulan sehari-hari dan dalam tulusan popular.
Ragam bahasa dapat digolongkan menurut
sarana dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan. Makna ragam lisan diperjelas
dengan intojasi, yaitu tekanan, nada, tempo suara dan perhentian. Sedangkan
pengunaan ragam tulisan dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat, dan tanda baca.
Ragam bahasa dari sudut pendidikan dapat
dibagi atas bahasa baku dan bahasa tidak baku. Ragam baku menggunakan kaidah
bahasa yang lebih lengkap dibandingkan dengan ragam tidak baku. Ciri ragam
bahasa baku adalah a, memiliki sifat kmatapan dinamis artinya konsisten dengan
kaidah dan aturan yang tetap, b, memiliki sifat kecendikian, c, bahasa baku
dapat mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk
akal.
A. Belajar
Bahasa
Belajar
merupakan perubahan prilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative
permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar juga merupakan kegiatan yang
kompleks. Artinya didalam proses belajar tedapat berbagai kondisi yang dapat
menentukan keberhasilan belajar. Factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
adalah berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi
eksternal dan kondisi internal.
1. Factor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar bahasa
Kondisi
eksternal adalah factor diluar diri murid, seperti lingkungan sekolah, guru,
teman sekolah, keluarga, orang tua, masyarakat. Kondisi eksternal terdiri dari
3 prinsip belajar, yaitu (a) memberikan situasi atau materi yang sesuai dengan
respon yang diharapkan, (b) pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih
lama diingat,(c) penguatan respon yang tepat untuk mempertahankan dan menguatkan
respon itu.
Kondisi
internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas (a) moltivasi
poositif dan percaya diri dalam belajar, (b) tersedia materi yang memadai untuk
memancing aktivitas siswa, (c) adanya strategi dan aspek – aspek jiwa anak.
Factor eksternal lebih
banyak ditangani oleh pendidik, sedangkan factor internal dikembangkan sendiri
oleh para siswa dengan bimbingan guru.
2. Jenis Keterampilan dan Perilaku dalam
Proses Belajar Bahasa
Belajar
bahasa pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan menggunakan bahasa
untuk berbagai keperluan. Keterampila – keterampilan tersebut dibedakan antar
perilaku internal dan perilaku eksternal.
Keterampilan
yang paling sederhana adalah keterampilan mekanis berupa hafalan atau ingatan.
Murid menghafal dan mengingat bentuk-bentuk bahasa yang palin sederhana yang
paling kompleks. Misal, dimulai dengan mendengar beberapa kosakata baru,
membaca suku kata, kelompok kata, dan kalimat.
Keterampilan
tahap berikutnya adalah pengetahuan berupa demonstrasi pengetahuan tentang
fakta kaidah tentang bahasa yang dipelajari. Jenis perilaku yang internal
(reseptif) kedua adalah pengenalan (metacognitif)
Tahap
ketiga adalah keterampilan transfer. Murid menggunakan pengetahuan dalam
situasi baru. Penerapan kaidah yang disesuaikan dengan konteks bahasa yang
dihadapi.
Tahap
keempat adalah komunikasi. Penggunakan bahasa yang dipelajari sebagai sarana
komunikasi.
Mulailah
dengan pertanyaan yang sederhana, misalnya apakah kelas kita sudah bersih?
Biarkan mereka secara bertahap menanggapi pertanyaan ini anda tidak perlu
tergesa-gesa memperbaiki kosakata atau kaidahnya.
Perilaku
eksternal tahap ini adalah ekspresi diri. Murid menggunakan bahasa secara lisan
atau tertulis untuk menyatakan dirinya, menyatakan gagasan atau ide. Murid
membuat karangan sederhana, cerpen, novel, kisah sampai dengan karangan yang
berbentuk karya tulis dan karya ilmiah atau pidato.
Tahap kelima adalah kritik. Kemampuan
menganalisis dan mengevaluasi karangan atau karya tulis untuk maupun lisan.
Perilaku sikap ini adalah analisis. Factor internal, seperti motivasi belajar
anak perlu di rangsang.
Fungsi
khusus bahasa Indonesia, yaitu (1) alat menjalankan administrasi Negara, (2)
alat pemersatu, (3) wadah penampung kebudayaan.
Belajar
merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative
permanen sebagai hasil pengalaman.
Belajar
merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative
permanen sebagai hasil pengalaman belajar dipengaruhi oleh factor – factor internal.
Strategi
Pembelajaran Bahasa
A. Pengertian
Strategi Pembelajaran Bahasa
Salah satu unsure dalam strategi
pembelajaran adalah menguasai teknik – teknik penyajian atau metode mengajar.
Bila anda akan membimbing murid dalam belajar maka anda perlu mengenal dan
menguasai teknik penyajian. Selain itu, anda perlu mengenal dan menguasai
teknik penyajian. Selain itu, anda perlu memahami karakteristik setiap teknik penyajian.
Anda perlu menengetahui beberapa ciri
metode mengajar yang baik, yaitu :
v
Mengundang
rasa ingin tahu murid.
v
Menantang
murid untuk belajar
v
Mengaktifkan
mental, fisik, dan psikis murid.
v
Memudahkan
guru.
v
Mengembangkan
kreativitas murid; dan
v
Mengembangkan
pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.
Beberapa metode yang perlu dikuasai guru
dalam mengatur strategi pembelajaran bahasa, yaitu :
v
Diskusi
v
Inkuiri
v
Sosiodarma
atau bermain peran
v
Tanya-jawab
v
Penugasan
v
Latihan
v
Bercerita
v
Pemecahan
masalah
v
Karya
wisata
B. Contoh
Penerapan Teknik Penyajian Dalam Stategi Pembelajaran Bahasa
Beberapa
teknik penyajian akan dijelaskan di sini.
1.
Teknik Diskusi
Tujuan
penggunaannya teknik diskusi agar siswa dapat :
a. Mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi masalah.
b. Menyampaikan pendapatnya dengan bahasa
yang baik dan benar.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Berfikir kreatif dan kritis.
Dalam teknik diskusi siswa dilatih untuk
:
a. Merumuskan masalah
b. Menetapkan tema pembicaraan
c. Menyampaikan pendapat dengan bertanggung
jawab
d. Menghargai pendapat orang lain
e. Menarik kesimpulan
f. Menyusun laporan diskusi
Contoh pelaksanaan teknik diskusi
Kelas : 5-6
Tujuan :
Anak dapat mencari penyelesaian masalah melalui diskusi
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat
melaksanakan diskusi.
Langkah
– langkah pembelajaran
1. Guru menyampaikan kartu masalah untuk
setiap kelompok. Setiap kelompok siswamemperoleh satu kartu masalah.
2. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok
dan menetapkan siapa yang akan menjadi moderator, dan siapa menjadi penulis.
3. Guru memberi petunjuk cara mereka
berdiskusi.
4. Murid membaca kartu masalah
5. Guru mendampingi murid – murid dalam
diskusi.
6. Murid mengakhiri diskusi dan menulis
jawaban masalah.
7. Setiap kelompok ditugaskan melaporkan
hasil diskusi.
8. Guru mengakhiri kegiatan dengan member
penegasan dan kesimpulan serta penguatan beberapa pujian dan penghargaan.
2.
Inkuiri
Inkuiri
adalah suatu cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan kelas yang dapat
dilakukan dengan cara murid – murid diberi kesempatan untuk meneliti suatu
masalah sehingga ia dapat menemukan cara penyelesaiannya.
Tujuan
teknis inkuiri
a. Membentuk dan mengembangkan rasa percaya
diri
b. Mendorong siswa untuk berfikir dan
bekerja atas inisiatifnya sendiri
c. Mengembangkan bakat dan kecakapan
individu
d. Memberi siswa kesempatan untuk belajar
sendiri
e. Mendorong murid memperoleh informasi
Dengan teknik inkuiri ini siswa dilatih
untuk “
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menentukan sasaran kegiatan
c. Menentukan target kegiatan
d. Berkomunikasi dengan orang lain
e. Mencari sumber informasi
Berikut adalah contoh pelaksanaan teknik
inkuiri yang dapat diterapkan untuk siswa SD
Kelas :
5-6
Tujuan :
Anak dapat mencari informasi tentang sesuatu hal
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat
melakukan wawancara
Langkah – langkah pembelajaran
1. Guru memperdengarkan teks wawancara
sebagai contoh
2. Murid – murid dilibatkan dalam rencana
mewawancarai dan informasi apa yang ingin mereka ketahui.
3. Murid menyusun pertanyaan untuk wawancara
sebelumnya guru merencanakan mengundang nara sumber ke kelas atau sebaliknya
murid – murid serta berkelompok mendatangi nara sumber.
4. Murid berbagi tugas dalam kelompoknya.
5. Setelah wawancara selesai murid menyusun
laporan
3.
Sosiodrama dan Bermain Peran
Teknik
sosiodrama dan bermain peran adalah agar siswa dapat :
a. Memahami perasaan orang lain
b. Menempatkan diri dalam situasi orang lain
c. Mengerti dan menghargai perbedaan
pendapat
Dalam sosiodrama dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam berlatih :
a. Menjiwai peran yang dimainkan
b. Mengemukakan pendapat
c. Memecahkan masalah bersama
d. Menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa
dan
e. Bersosialisasi dengan lingkungan
Berikut adalah contoh pelaksanaan
sosiodrama
Kelas :
1, 2, 3
Tujuan :
Siswa
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat bermain
peran
Langkah – langkah pembelajaran :
a. Tugaskan untuk tiap kelompok memerankan
dua orang tokoh.
b. Salah satu kelompok memerankannya didepan
kelas, murid – murid lain menanggapi.
c. Guru member tanggapan terhadap hasil
kegiatan bermain peran atau sandiwara boneka.
4.
Teknik Tanya-jawab
Tanya
jawab adalah suatu teknik untuk member motivasi para murid agar timbul
keberaniannya untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
Tujuannya
adalah sebagai berikut ;
a. Siswa dapat mengerti dan mengingat
kembali materi yang dipelajari, didengar atau dibaca.
b. Siswa dapat berfikir secara kronologis
atau runut.
c. Siswa dapat mengetahui taraf pengetahuan
dan pemahamannya.
d. Siswa dapat memahami bacaan.
Dalam Tanya jawab siswa berlatih :
a. Merumuskan pertanyaan
b. Menyebutkan fakta
c. Menyampaikan opini atau tanggapan
d. Mengungkapkan kembali uraian secara runut
e. Menggunakan kata Tanya
f. Bersikap kritis
Contoh pelaksanaan Tanya jawab
Kelas :
2-3
Tujuan :
Siswa dapat menulis
Hasil Pembelajaran : Siswa dapat menulis
deskripsi
Saran :
gambar ruangan dalam sebuah rumah
Langkah
– langkah pembelajaran
1. Guru membagikan sehelai gambar ruangan
yang memperlihatkan gambar ruang tamu.
2. Guru mengajukan pertanyaan, seperti
berikut ini :
a. Ruangan apa ini ?
b. Barang – barang apa saja yang terlihat
digambar ini ?
c. Berapa jumlah meja diruangan ini ?
d. Terbuat dari apa benda ini ?
e. Apa warna kursi di ruana tamu ini ?
f. Ruangan tamu harus bersih tidak ?
g. Mengapa harus bersih ?
3. Murid menulis jawabannya pada buku
tulisnya sehingga tersusun tulisan deskripsi ruang tamu.
Siswa berlatih membuat pertanyaan
1. Seorang murid diminta ke depan kelas dan
merahasiakan benda yang akan diterka teman – temannya.
2. Guru meminta murid menerka dengan cara
bertanya, misalnya berikut ini
a. Apa benda itu alat tulis ?
b. Jawaban : Ya
c. Apakah bentuk ujungnya runcing ?
d. Jawaban : Tidak !
e. Apakah bisa untuk menulis buku ?
f. Jawaban : Tidak !
Berikut ini, anda dapat mempelajari beberapa teknik penyajian yang dapat
di terpakan di kelas tinggi.
1. Pembelajaran : menceritakan kembali puisi
dengan kata – kata sendiri.
Langkah –
langkah pembelajrannya adalah sebagai berikut :
a. Menyimak puisi
b. Meniru pembicaraan puisi
c. Membac puisi dalam hati
d. Mengidentifikasikan kata – kata sukar
e. Memahami isi karik demi larik dan bait
demu bait
f. Menjawab pertanyaan mengenai puisi
g. Menentukan gagasan isi puisi
h. Menyusun isi puisi dengan bahasa sendiri.
2. Pembelajaran
: membaca petunjuk
Langkah –
langkah pembelajaran
Sebelumnya
anda menugaskan siswa membawa brosur, label, denah jalan.
a. Mencermati iklan, brosur, atau label
obat, kosmetik atau denah jalan
b. Membaca label obat secara bergantian
c. Menjawab pertanyaan guru, misal :
v
Petunjuk
apa yang kamu baca
v
Obat
apa ?
v
Untuk
siapa obat tersebut ?
v
Sekali
minum berapa sendok ?
v
Pada
label tertulis efek sampingan, apa artinya ?
v
Mengapa
di tulis efek samping ?
v
Apa
akibatnya apabila minum obat itu ?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi dalam kamus besar
bahasa Indonesia berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Salah satu unsure dalam strategi pembelajaran adalah menguasai
teknik – teknik penyajian atau metode mengajar.
a. Beberapa teknik penyajian dalam
pembelajaran bahasa, yaitu :
v
Diskusi
v
Inkuiri
v
Sosiodrama
atau bermain peran
v
Tanya-jawab
v
Penugasan
v
Latihan
v
Bercerita
v
Pemecahan
masalah
v
Karya
wisata
Ciri
– cirri penggunaan metode pembelajaran itu baik, apabila semua kegiatan
pembelajaran dapat :
v
Mengundang
rasa ingin tahu murid
v
Menantang
murid untuk belajar
v
Mengaktifkan
mental, fisik dan psikis murid
v
Memudahkan
guru
v
Mengembangkan
kreativitas murid
v
Mengembangkan
pemahaman ,urid terhadap materi yang dipelajari.
B. Saran
Sesuai
dengan harapan kami, khususnya saran untuk lembaga maupun mahasiswa.
Lembaga di
harapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan perkuliahan.
Lembaga juga dapat membimbing mahasiswanya dalam pembuatan karya tulis atau
makalah khususnya seperti makalah penulisan kata yang kami buat ini yang masih
banyak terdapat kekurangan baik dalam materi maupun dalam penulisan.
Di
harapkan bagi mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan intelektualnya dengan
membaca buku – buku dan khususnya materi penulisan kata Bahasa Indonesia yang
kami buat ini.
Di harapkan
kepada pembaca untuk mencari lebih dalam lagi tentang materi penulisan kata
Bahasa Indonesia yang kami tulis dalam karya tulis ini. Karena karya tulis yang
kami buat ini masih terdapat kekurangan dari segi tulisan maupun materi, dengan
cara mencari buku – buku yang relevan.
sangat membanru
BalasHapus